Reaksi Termit

1. Pengenalan Reaksi Termit

Reaksi termit adalah salah satu reaksi kimia yang sangat bagus untuk di coba. Reaksi ini pada dasarnya kita membakar logam yang jauh lebih cepat daripada laju oksidasi yang biasa. Ini adalah reaksi mudah untuk dilakukan, dengan aplikasi praktis (misal untuk pengelasan), reaksinya sangat eksotermik dan bisa berbahaya sehingga perlu tindakan pengamanan

Reaksi termit

2. Catatan Keselamatan Reaksi Termit
Reaksi termite sangat eksotermik. Selain risiko luka bakar karena terlalu dekat dengan reaksi atau  bahan kimia yang dihasilkan dari reaksi, ada risiko kerusakan mata karena melihat cahaya terang yang dihasilkan. Lakukan reaksi termit di atas permukaan api yang aman. Pakai pakaian pelindung, berdiri jauh dari reaksinya, dan coba nyalakan dari tempat yang jauh.

3. Persiapan Pembuatan Termit
Thermit terdiri dari serbuk aluminium bersama dengan oksida logam, biasanya besi oksida. Reaktan ini biasanya dicampur dengan bahan pengikat agar tidak dipisahkan, meskipun kita bisa mencampur bahan sebelum disiram tanpa menggunakan pengikat. Thermite stabil sampai dipanaskan sampai suhu pengapiannya, tapi hindari menggiling ramuannya bersama.

Bubuk termit (Aluminium dengan besi oksida)

Bahan yang digunakan adalah 

50 g Fe2O3 bubuk halus 

15 g serbuk aluminium

Jika  tidak dapat menemukan serbuk aluminium, kita dapat membuat dengan cara menghaluskan aluminium foil dengan blender atau penggiling mortal.

Aluminium beracun. Pakai masker dan sarung tangan untuk menghindari menghirup serbuk atau menempel di kulit kita. Cuci pakaian dan alat-alat yang mungkin terkena aluminium. Bubuk aluminium jauh lebih reaktif dibanding logam padat yang kita temui setiap hari.
Oksida besi seperti karat atau mineral magnetit bisa digunakan. Jika kita tinggal di dekat pantai, kita bisa mendapatkan magnetit dengan berjalan melewati pasir dengan magnet. Sumber oksida besi lainnya adalah karat (misal, dari wajan besi).
Setelah kita memiliki campuran, selanjutnya yang kita butuhkan adalah sumber panas yang sesuai untuk menyalakannya.

4. Melakukan Reaksi Termit

Reaksi termite memiliki suhu pengapian yang tinggi, sehingga dibutuhkan sumber yang sangat panas untuk memulai reaksi. Kita bisa menyalakan campuran dengan api LPG, meski berbahaya karena tempat kita dan sumber bahan bakar sangat dekat dengan reaksinya. Kita juga bisa menggunakan strip magnesium atau bisa menyalakan campuran dengan kembang api. Jika Anda menggunakan besi bubuk (III) oksida dan aluminium yang sangat halus, kita bisa menyalakan campuran dengan korek api atau  korek api kayu, namun gunakan penjepit untuk menghindari luka bakar.

 

Reaksi bubuk aluminium dengan besi oksida dan cesium oksida

Setelah reaksi selesai, kita bisa menggunakan penjepit untuk mengambil logam cair. Jangan menuangkan air ke dalam reaksi atau menempatkan logam ke dalam air.

Reaksi kimia yang tepat yang terlibat dalam reaksi termite bergantung pada logam yang kita gunakan, tapi pada dasarnya kita mengoksidasi atau membakar logam. 

 

5. Reaksi Kimia dalam Pembakaran Termit 

Meskipun oksida besi hitam atau biru (Fe3O4) paling sering digunakan sebagai zat pengoksidasi dalam reaksi termite, besi merah (III) oksida (Fe2O3), oksida mangan (MnO2), oksida kromium oksida (Cr2O3), atau tembaga (II) oksida Bisa digunakan Aluminium hampir selalu merupakan logam yang teroksidasi. Reaksi kimia yang khas adalah Fe2O3 + 2Al → 2Fe + Al2O3

Reaksi Termit