Penemuan Cerium
Cerium ditemukan pada tahun 1803 oleh Jacob Berzelius dan Wilhelm von Hisinger di Swedia, dan secara independen di tahun yang sama oleh Martin Klaproth di Jerman. Berzelius dan Hisinger menemukan unsur baru dalam mineral coklat kemerahan langka yang sekarang dikenal sebagai cerite, yaitu cerium-lanthanide silikat.
Berzelius dan Hisinger menyiapkan garam cerium dari cerite dan menyelidiki reaksi kimianya. Meskipun mereka tidak bisa mengisolasi logam murni, mereka menemukan bahwa serium memiliki dua keadaan oksidasi, satu menghasilkan garam tak berwarna, dan satu menghasilkan warna kuning-merah. Mereka menamai unsur baru tersebut dengan cerium setelah asteroid Ceres, yang baru ditemukan dua tahun sebelumnya oleh Giuseppe Piazzi. Mereka sebut cerium oxide sebagai ‘ceria.’
Analisis Klaproth terhadap mineral juga menunjukkan bahwa ‘ceria’ mengandung oksida unsur baru. Dia menamakan itu ockroite oksida setelah warnanya merah kekuningan. Berzelius dan Hisinger mempublikasikan hasilnya sebelum Klaproth dan nama cerium diterima untuk logam baru tersebut. Berzelius dan Klaproth adalah tokoh utama dalam sejarah kimia. Selain prestasi mereka yang lain, Berzelius menemukan selenium pada tahun 1817 dan thorium pada tahun 1828, sementara pada tahun 1789, Klaproth menemukan uranium dan zirkonium.
Carl G. Mosander, yang bekerja sama dengan Berzelius, menyiapkan logam serium pada tahun 1825. Pertama, dia mengetes serium sulfida dengan klorin, menghasilkan cerium chloride anhidrat. Dia mereduksii klorida dengan kalium, membentuk kalium klorida dan logam serium. Dia mengolah bubuk coklat yang dihasilkan untuk mendapatkan bahan abu-abu dengan kilau logam yang kusam, meski agak tidak murni.
Isolasi serium Mosander dari klorida menggunakan kalium sama dengan pendekatan yang digunakan oleh Ørsted untuk mengisolasi aluminium pada tahun 1825. Selanjutnya Wöhler dan Bussy menggunakan metode ini untuk mengisolasi berilium pada tahun 1828 dan pada tahun yang sama Berzelius menggunakannya untuk mengisolasi thorium. Mosander terus menyelidiki kimia cerite dan pada tahun 1839 ia menemukan unsur baru lantanum, yang juga ada di cerite.
Penampilan dan Karakteristik
Efek berbahaya:
Cerium dianggap cukup beracun.
Karakteristik:
1. Cerium adalah logam aktif reaktif, lunak, abu-abu, berkilau yang mudah dibentuk dan ulet.
2. Bila dalam senyawa, serium ada pada keadaan trivalen (Ce3+, cerous, biasanya oranye-merah) dan keadaan tetravalen (Ce4+, ceric, biasanya tidak berwarna).
3. Logam memudar di udara lembab dan bereaksi dengan air untuk membentuk serium hidroksida dan gas hidrogen. Partikel kecil logam bisa menyala jika pisau menggores permukaan logam murni.
4. Logam cerium bisa diserang oleh larutan alkali dan semua asam.
5.Cerium memiliki struktur elektronik yang bervariasi, energi tingkat 4f dalam hampir sama dengan tingkat keenam, yang memungkinkan hunian variabel dari dua tingkat ini.
1. Paduan cerium dan lantanum, dengan sejumlah kecil neodymium dan praseodymium (logam palsu) yang dikombinasikan dengan oksida besi dan magnesium oksida digunakan sebagai batu api pada pemantik api rokok dan gas.
