Molaritas dan molalitas keduanya merupakan pengukuran konsentrasi larutan. Molaritas adalah perbandingan mol terhadap volume larutan sedangkan molalitas adalah rasio mol terhadap massa larutan. Sebagian besar, tidak masalah konsentrasi konsentrasi yang kita gunakan. Namun, molalitas lebih disukai bila larutan akan mengalami perubahan suhu, karena mengubah suhu mempengaruhi volume (dengan demikian mengubah konsentrasi jika menggunakan molaritas).
Molaritas, juga dikenal sebagai konsentrasi molar, adalah jumlah mol zat per liter larutan. Larutan yang dilabeli dengan konsentrasi molar dilambangkan dengan huruf besar M. Larutan 1,0 M artinya, larutan tersebut mengandung 1 mol zat terlarut per liter larutan.
Molitas adalah jumlah mol zat terlarut per kilogram pelarut. Yang penting massa pelarut yang digunakan dan bukan massa larutannya. Larutan yang diberi label dengan konsentrasi molal dilambangkan dengan huruf kecil m. Larutan 1,0 m artinya, larutan tersebut mengandung 1 mol zat terlarut per kilogram pelarut.
Untuk larutan berair (larutan dimana air adalah pelarut) di dekat suhu kamar, perbedaan antara larutan molar dan molal dapat diabaikan. Ini karena di sekitar suhu kamar, air memiliki kerapatan 1 kg / L. Ini berarti “per L” molaritas sama dengan “per kg” dari molalitas.
Untuk pelarut seperti etanol dimana densitasnya adalah 0,789 kg / L, larutan 1 M akan menjadi 0,789 m.
Bagian penting dalam mengingat perbedaannya adalah:
Molaritas – M → mol per liter larutan
molalitas – m → mol per kilogram pelarut