Pengertian Larutan Standar dalam Ilmu Kimia

Pengertian Larutan Standar dalam Ilmu Kimia

Larutan standar adalah larutan kimia yang dibuat dari standar primer dan konsentrasinya diketahui. Larutan ini biasanya memiliki massa molar yang relatif tinggi yang dapat diukur secara akurat untuk perbandingan. Larutan standar juga juga harus memiliki tingkat kemurnian, stabilitas, dan kelarutan yang tinggi dalam air. Larutan standar diukur ke volume tetap sesuai kebutuhan.

Untuk membuat larutan standar, kitamemerlukan timbangan akurat yang dikalibrasi dengan benar pada tingkat miligram. Kita juga memerlukan gelas ukur yang dapat mengukur fraksi mililiter. Larutan standar memainkan peran penting dalam analisis laboratorium dan proses manufaktur. Uji kemurnian dan uji reaksi kimia, seperti netralisasi asam basa (percobaan titrasi) memerlukan larutan standar. Larutan standar juga dapat digunakan untuk mengontrol kualitas produk yang diproduksi secara massal dan menguji polusi berdasarkan ambang batas tertentu.

Karakteristik dari Larutan Standar

Larutan standar dapat terdiri dari kombinasi zat terlarut-pelarut apa pun jika konsentrasi yang tepat diketahui. Air umumnya digunakan sebagai pelarut, sedangkan senyawa yang larut dalam air biasanya bertindak sebagai zat terlarut.

Larutan standar dapat dibeli dari pemasok bahan kimia atau dapat diproduksi sesuai dengan kebutuhan kita. Namun, tidak semua zat dapat dibuat menjadi larutan standar. Suatu larutan standar harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Tingkat kemurnian tinggi

Tidak ada zat asing lain yang harus ada dalam larutan atau, paling tidak, pengotor apa pun harus diabaikan. Ini sangat penting ketika kita membutuhkan pengukuran yang akurat dan tepat.

2. Non-reaktif dengan udara atau air

Jika zat terlarut bereaksi dengan udara atau air, itu tidak akan lagi menjadi zat yang sama dan kita tidak akan mencapai hasil yang diinginkan.

3. Kelarutan 

Zat terlarut harus cukup larut dalam air untuk mencapai molaritas yang diperlukan. Selain itu tidak boleh hanya bertindak sebagai suspensi yang mengendap saat padatan mengendap.

4. Massa molar tinggi

Ini penting karena kita perlu menimbang zat terlarut dan membandingkannya dengan molaritas zat yang kita uji. Kita mungkin perlu menguji berat jenis analit berdasarkan berat jenis yang diketahui dari zat terlarut dalam larutan standar.

5. Sifat non-higroskopis

Ini berarti zat terlarut tidak menyerap uap air dari udara. Oleh karena itu, bobotnya dapat dipertahankan pada kisaran yang tepat bahkan jika kelembabannya berfluktuasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.