Ilmu Kimia dalam Komposisi Skin Care

Komposisi krim untuk perawatan kulit atau skin care adalah sistem emulsi koloid. Untuk stabilisasi menggunakan pengemulsi. Emulsi dapat terdiri dari dua jenis: “minyak dalam air” dan “air dalam minyak”. Komponen krim berminyak atau berlemak dirancang untuk mengisi kembali hilangnya sebum, kelembaban dan melindungi kulit dari pengaruh lingkungan yang berbahaya. Air melembabkan kulit dan meningkatkan penyerapan suplemen makanan.

Ilmu Kimia dalam Komposisi  Skin Care
Tentang efek menguntungkan dari susu pada kulit adalah karena susu merupakan jenis emulsi alami “minyak dalam air” dan telah dikenal sejak dahulu kala. Pada zaman dahulu terdapat informasi bahwa istri Kaisar Nero Poppaea mengambil 100 ekor kawanan domba kemudian pergi ke pengasingan, untuk mandi susu domba tersebut. Begitu juga dengan Ratu Cleopatra ayng juga mandi dengan susu.
 

Sebaiknya pH kulit yang sehat adalah 5-6, dan krim harus sedikit bersifat asam. Emulsi yang stabil dengan pH = 5 hanya dapat diperoleh dengan menggunakan pengemulsi nonionik (mis., Yang tidak memiliki gugus fungsi bermuatan). Sebagai pengemulsi dalam komposisi krim yang dimasukkan etilen glikol CH2CH2, alkohol, asam, alkilfenol, dan produk-produk kondensasi dari alkohol polihidrat dan asam lemak, seperti asam laurat dan oleat.

Beberapa produsen krim (AVON, misalnya) ditambahkan aktivin ke dalam komposisi krim. Activin adalah antioksidan kuat yang memiliki efek terhadap resistensi radikal asam, agen utama penuaan kulit. Teknologi aktivin berdasarkan aksi 2 komponen tanaman:
Yaitu ekstrak bubuk umbi dan akar untuk merangsang produksi aktivin, dan ekstrak bunga daun sesbania, yang kuat dan mendukung struktur kulit, memastikan elastisitasnya. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.