Dalam kimia, campuran terbentuk ketika dua atau lebih zat digabungkan sedemikian rupa sehingga setiap zat memiliki identitas kimiawi sendiri. Ikatan kimia antara komponen tidak rusak atau terbentuk. Perhatikan bahwa meskipun sifat kimia dari komponen tidak berubah, campuran dapat menunjukkan sifat fisik baru, seperti titik didih dan titik lebur. Misalnya, mencampur air dan alkohol menghasilkan campuran yang memiliki titik didih lebih tinggi dan titik leleh lebih rendah daripada alkohol (titik didih lebih rendah dan titik didih lebih tinggi daripada air).
Contoh Campuran
Tepung dan gula dapat dikombinasikan untuk membentuk campuran.
Gula dan air membentuk campuran.
Kelereng dan garam bisa digabungkan untuk membentuk campuran.
Asap adalah campuran partikel padat dan gas.
Jenis Campuran
Dua kategori campuran yang luas adalah campuran heterogen dan homogen. Campuran heterogen tidak seragam di seluruh komposisi (misalnya kerikil), sementara campuran homogen memiliki fasa dan komposisi yang sama, tidak peduli di mana kita merasakannya (mis., Udara). Perbedaan antara campuran heterogen dan homogen adalah masalah pembesaran atau skala. Misalnya, udara bisa tampak beragam jika sampel kita hanya mengandung beberapa molekul, sementara sekantong campuran sayuran mungkin tampak homogen jika sampel kita adalah keseluruhan muatan penuh, bahkan jika sampel terdiri dari satu elemen, itu bisa membentuk campuran heterogen. Salah satu contohnya adalah campuran pensil dan intan (keduanya karbon).
Contoh lain bisa jadi campuran bubuk emas dan nugget.
Selain digolongkan heterogen atau homogen, campuran juga dapat dijelaskan sesuai dengan ukuran partikel komponen:
Larutan : Larutan kimia mengandung ukuran partikel yang sangat kecil (berdiameter kurang dari 1 nanometer).
Larutan stabil secara fisik dan komponennya tidak dapat dipisahkan dengan mendekripsi atau mementrifugasi sampel. Contoh larutan meliputi udara (gas), oksigen terlarut dalam air (cairan), dan merkuri dalam amalgam emas (padat), batu (padat), dan gelatin (padat).
Koloid : Larutan koloid tampak homogen dengan mata telanjang, namun partikel terlihat di bawah perbesaran mikroskop. Ukuran partikel berkisar dari 1 nanometer sampai 1 mikrometer. Seperti larutan, koloid secara fisik stabil. Koloid menunjukkan efek Tyndall. Komponen koloid tidak dapat dipisahkan dengan menggunakan dekantasi, namun dapat diisolasi dengan sentrifugasi. Contoh koloid meliputi hair spray (gas), asap (gas), cairan busa (whipped cream), darah (cairan)
Suspensi : Partikel dalam suspensi seringkali cukup besar sehingga campuran tampak heterogen. Stabilisasi agen diperlukan agar partikel tidak berpisah. Seperti koloid, suspensi menunjukkan efek Tyndall. Suspensi dapat dipisahkan dengan menggunakan dekantasi atau sentrifugasi. Contoh suspensi meliputi debu di udara (padat gas), Cuka Anggur (cair dalam cairan), lumpur (padat dalam cairan), pasir (padatan dicampur), dan granit (padatan campuran).
Contoh yang Bukan Campuran
Meskipun kita sudah mencampur dua bahan kimia bersama-sama, kita tidak akan selalu mendapatkan campuran. Jika reaksi kimia terjadi, identitas reaktan berubah. Ini bukan campuran. Menggabungkan cuka dan soda kue menyebabkan reaksi menghasilkan karbon dioksida dan air. Jadi, kita tidak punya campuran. Menggabungkan asam dan basa juga tidak menghasilkan campuran.