Parameter penting dari setiap jenis bahan bakar adalah nilai kalornya, dalam banyak kasus menentukan arah penggunaan bahan bakar. Nilai kalor adalah jumlah panas yang dilepaskan selama pembakaran 1 kg (atau 1 m3) bahan bakar pada tekanan 101,325 kPa dan 00C, yaitu pada kondisi normal.


Contoh-contoh nilai kalori dari bahan-bahan lain diantaranya Minyak tanah = 35000 Kj/kg, kayu = 18850 kj/kg, bensin = 46000 kj/kg, dan metana = 50000 kj/kg
Terlihat bahwa metana dari bahan bakar ini memiliki nilai kalor tertinggi. Untuk menerima panas yang terkandung dalam bahan bakar, harus dipanaskan sampai suhu penyalaan dan, tentu saja, jika jumlah oksigen yang cukup. Dalam proses reaksi kimia pembakaran menghasilkan sejumlah besar panas.
Bagaimana cara membakar batu bara?, Batubara dipanaskan dengan aksi oksigen, membentuk karbon oksida (IV), yaitu CO2. Kemudian CO2 di lapisan atas batubara panas bereaksi dengan batubara lagi dan menghasilkan zat kimia oksida baru karbon (II) atau CO yaitu karbon monoksida. Tetapi zat ini sangat aktif dan sekali di udara jumlah oksigen yang cukup, zat CO terbakar dengan nyala biru dengan pembentukan karbon dioksida CO2
Suhu nyala api

Titik tertinggi nyala disebut sebagai puncak titik nyala . Suhu pada titik ini sekitar 15400C – 15500C, tepat di bawah (sekitar 1/4 bagian) di tengah-tengah nyala adalah area terpanas yaitu mencapai 15600C, selanjutnya adalah titik terendah nyala api dimana suhunya hanya 3500C