Reaksi eksotermik berhubungan dengan keamanan, karena sering bersifat eksplosif dan melibatkan reaksi kimia serta fisika yang menarik karena pelepasan energi dapat menyebabkan panas, percikan api, nyala api, suara atau asap dan terkadang bahkan suara.
Reaksi eksotermik adalah pelepasan energi panas (-ΔH) saat mengalir keluar dari sistem. Energi panas negatif karena energi yang dilepaskan dan energi potensial awal reaktan lebih dari energi yang dilepaskan dari produk.

Berikut adalah beberapa contoh reaksi eksotermik yang sering terjadi di sekitar kita :

1. Respirasi Seluler
Ini adalah reaksi eksotermik esensial yang terjadi di setiap sel dan memberikan energi ke sel kita untuk mempertahankan semua fungsi vital tubuh kita. Molekul gula tubuh kita terurai menjadi karbon dioksida dan molekul air ditambah lagi mereka melepaskan energi. Energi yang dilepaskan selama pemecahan gula digunakan dalam sintesis ATP yang merupakan molekul pembawa energi sel.

2. Pembentukan Es Batu
Saat air membeku menjadi es batu, energinya dilepaskan dalam bentuk panas. Ketika molekul air mulai membeku, partikelnya mendekat dan membentuk ikatan baru. Seperti pada reaksi eksotermik, energi yang dilepaskan lebih banyak saat ikatan baru terbentuk daripada energi yang dibutuhkan saat ikatan putus. Jadi, pembentukan es batu merupakan proses eksotermik.

3. Pembentukan Salju Di Awan
Proses pembentukan salju merupakan reaksi eksotermik. Proses kondensasi membentuk awan dan beberapa awan bahkan ada es di dalamnya. Jadi, ketika molekul air saling berdekatan dan membentuk ikatan, energi dilepaskan, dan inilah mengapa udara terasa lebih hangat saat turun salju.

4. Kompres Panas
Kita semua menggunakan kompres panas di musim dingin atau saat kita kesakitan; katakan ketika nyeri di kaki atau sakit kepala dan saat merawat luka. Kompres panas memiliki dua kantong di dalamnya. Kantong bagian dalam berisi air sedangkan kantong bagian luar memiliki garam ionik seperti kalsium klorida dan magnesium sulfat. Saat garam ionik ini bereaksi dengan air; reaksi eksotermik terjadi dan energi dilepaskan dalam bentuk panas.

5. Karat Besi
Karat besi adalah reaksi oksidasi eksotermik. Ketika bentuk murni besi atau paduan bersentuhan dengan udara (oksigen). Karat terjadi seiring dengan pelepasan panas

6. Pembakaran Lilin
Pembakaran lilin merupakan reaksi eksotermik. Lilin adalah lilin parafin yang terdiri dari hidrokarbon. Ketika lilin menyala, terjadi kontak dengan oksigen, dan ada putusnya ikatan hidrokarbon dan karenanya pelepasan energi terjadi. Itulah mengapa di sekitar lilin yang menyala terasa hangat.

7. Menyalahkan Korek Api
Batang korek api terdiri dari fosfor, belerang dan bahan kimia lainnya. Ketika batang korek api dinyalakan, terjadi reaksi kimia antara fosfor, belerang dan udara yang menghasilkan api dan pelepasan panas.

8. Pembuatan Adonan Semen Dan Beton
Reaksi kimia yang terjadi antara semen dan air disebut hidrasi semen. Hidrasi semen adalah proses eksotermik. Pencampuran panas dengan air akan menghasilkan pelepasan panas yang cepat selama beberapa menit. Perubahani panas ini disebabkan oleh zat kimia yang ada dalam di- dan tri-kalsium aluminat dan silikat seperti semen.
Reaksi kimia yang terjadi antara semen dan air disebut hidrasi semen. Hidrasi semen adalah proses eksotermik. Pencampuran panas dengan air akan menghasilkan pelepasan panas yang cepat selama beberapa menit. Perubahani panas ini disebabkan oleh zat kimia yang ada dalam di- dan tri-kalsium aluminat dan silikat seperti semen.
